"Kalo naikan harga jual tentu akan menjadi beban PLN, sekalipun harga jual ke mereka berbeda dengan ekspor. Tapi tentu apapun itu, apabila harga produksi naik, akan berdampak ke masyarakat, TDL (tarif dasar listrik) tentunya akan naik," katanya.
Karena itulah, Raden menegaskan Pemerintah engan terburu buru, selain masih menunggu kajian dari Kementrian ESDM yang tengah menyiapkan rancangan regulasi dan memprediksi hal ini akan terjadi. Pemerintah enggan menjadikan krisi energi dibebankan ke rakyat.
"Satu sisi transisi baik. Tapi kita harus pikirkan juga infrastrukturnya. Tentunya bila ada regulasi baru akan disiapkan secara mateng. Produksi harus disiapkan dengan cadangan dan kebutuhan bersama," katanya.
Meski demikian, Raden mengungkapkan saat ini upaya mentransisi sumber energi ramah lingkungan masih dilakukan pemerintah. Upaya mengganti batu bara dan minyak bumi terus dilakukan secara bertahap tanpa mengurangi produksi yang sudah ada.
Terpisah, Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dwi Anggoro Ismukurnianto menjelaskan strategi besar telah dilakukan pemerintah demi mewujudkan ketahanan dan kemandirian nasional, salah satunya meningkatkan produksi minyak bumi sebesar satu juta barel per hari serta mengakusisi lapangan minyak di luar negeri untuk kebutuhan kilang.