"Diversifikasi instrumen yang diterbitkan yaitu Samurai Bond dalam yen Jepang sebesar 103,2 miliar yen atau kurang lebih USD725 juta, dengan pricing yang sangat baik," kata dia.
Baca Juga:
Penerbitan Samurai Bond ini ditujukan untuk mendukung pembiayaan APBN 2025.
Pada kesempatan yang sama, Thomas menyatakan dukungan investor asing terhadap instrumen fiskal Indonesia tetap konsisten.
Hal tersebut tercermin dari sisi lelang SUN terbaru, pemerintah mampu mencatatkan incoming bid hingga Rp108,33 triliun atau tertinggi sejak 31 Agustus 2021. Adapun bid dari investor asing mencapai Rp18,37 triliun.
(NIA DEVIYANA)