IDXChannel - Menteri Keuangan Purbaya menerima kunjungan Vice Chairman Bank of China Limited, Zhang Hui, di kantor Kementerian Keuangan.
Pertemuan tersebut membahas kelanjutan kerja sama Indonesia dan Bank of China (Hong Kong) pasca penerbitan Dim Sum Bond pada Oktober 2025.
Dalam kesempatan itu, Zhang Hui menyampaikan terima kasih atas penunjukan Bank of China (Hong Kong) sebagai Joint Lead Manager dalam penerbitan obligasi berdenominasi Renminbi tersebut.
“Mr. Zhang Hui menyampaikan terima kasih atas penunjukkan Bank of China (Hong Kong) sebagai Joint Lead Manager dalam penerbitan "Dim Sum Bond" yang diluncurkan secara resmi pada Oktober lalu sebagai upaya diversifikasi obligasi negara Indonesia di pasar luar negeri,” tulis akun resmi @menkeuri, Senin (24/11/2025).
Purbaya juga mengapresiasi kontribusi Bank of China dalam transaksi tersebut sekaligus menegaskan komitmen pemerintah menjaga kebijakan fiskal yang hati-hati agar surat utang negara tetap kredibel di mata investor global.
Ke depan, Purbaya berharap kerja sama strategis antara pemerintah Indonesia dan Bank of China dapat semakin diperkuat.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan pada Oktober lalu menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi Chinese Renminbi (CNH) atau Dim Sum Bonds.
Penerbitan dilakukan melalui format SEC Shelf Registered Global Bonds, dengan total nilai CNH6 miliar, setara Rp13,7 triliun (kurs CNH1 = Rp2.280).
Menurut keterangan resmi DJPPR, pemerintah berhasil memanfaatkan momentum positif pasar obligasi Renminbi di tengah kondisi keuangan global yang dinamis.
Penerbitan tersebut menjadi Global Bonds SEC-Registered ke-18 oleh Indonesia sekaligus menandai upaya diversifikasi pembiayaan APBN 2025 dan perluasan basis investor internasional.
Dua seri obligasi diterbitkan adalah RICNH1030 – tenor 5 tahun, nilai CNH3,5 miliar, kupon 2,5 persen dan RICNH1035 – tenor 10 tahun, nilai CNH2,5 miliar, kupon 2,9 persen.
Yield akhir ditetapkan lebih kompetitif berkat tingginya minat investor, dengan penurunan 45 bps pada tenor 5 tahun dan 40 bps pada tenor 10 tahun dibandingkan penawaran awal.
Antusiasme investor sangat solid, tercermin dari order book mencapai CNH18 miliar, atau tiga kali lipat dari jumlah yang diterbitkan.
(kunthi fahmar sandy)