"Kami memutuskan untuk memperpanjang program ini mengingat harga beras masih belum turun," ujar Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Senin (6/11/2023).
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), bea masuk untuk 1,5 juta ton impor tambahan akan dihapuskan sebagai insentif, untuk memastikan bahwa beras yang diimpor tetap terjangkau.
"Insentif ini karena harga di luar negeri cukup tinggi dan nilai tukar dollar sudah mendekati 16.000 rupiah," ujar Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi.
Impor beras Indonesia pada periode Januari sampai September mencapai 1,79 juta ton, dengan stok beras Bulog mencapai 1,4 juta ton pada awal bulan ini. (TSA)