IDXChannel - Pemerintah Tanzania mengajak PT PLN (Persero) untuk membangun dan mengembangkan sistem kelistrikan di Tanzania yang terletak di Afrika Timur.
Menteri Energi Tanzania, January Makamba menjelaskan, saat ini Afrika Timur, khususnya Tanzania, memiliki komitmen dalam mendukung pengurangan emisi global.
January menambahkan, dengan pertumbuhan ekonomi maupun investasi di Tanzania membuat wilayah ini membutuhkan pasokan listrik yang andal.
"Track record PLN sudah terkenal seantero wilayah. Hal ini membuat kami yakin PLN mempunyai kekuatan dalam menghadirkan listrik yang andal bagi kami," ujar January dalam keterangan resminya, Minggu (12/2/2023).
Dia mengatakan, terutama dalam pengembangan energi bersih dan transformasi digital yang dilakukan PLN menjadi alasan kuat untuk Tanzania memilih BUMN RI tersebut sebagai partner dalam pengembangan kelistrikan di wilayah Afrika Timur.
Menurut January, Tanzania saat ini memiliki potensi sumber daya air dan panas bumi yang mampu dikembangkan sebagai pembangkit listrik.
"PLN mempunyai kompetensi dalam dua sektor tersebut, kami percaya PLN bisa membantu kami dalam hal ini," harapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyambut baik tawaran kerja sama dari pemerintah Tanzania tersebut. Dia melihat adanya peluang bisnis yang bisa dikembangkan bersama.
Darmawan mengakui, PLN bukan sekali dua kali melakukan kerja sama dengan berbagai pihak internasional, maka peluang kerja sama ini menjadi ceruk pengembangan baru dalam sektor kelistrikan.
"Kita sudah bekerja sama juga dengan Malaysia terkait pengembangan sistem kelistrikan. Kami juga sudah pergi ke Korea Selatan, Jepang dan China untuk bisa kolaborasi dalam investasi," jelas Darmawan.
Tidak hanya dengan negara-negara Asia Tenggara dan Timur, lanjutnya, PLN Group juga telah menjalin kerja sama dengan negara-negara Timur Tengah, seperti kerja sama operation and maintenance antara PLN Indonesia Power melalui PT Cogindo Daya Bersama dengan Kementerian Listrik dan Air Kuwait.
"Selain itu juga ada kerja sama investasi untuk pengembangan EBT, seperti PLTS Terapung Cirata antara PLN Nusantara Power melalui PT PJB Investasi dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar," paparnya.
Darmawan mengatakan, saat ini PLN sedang melakukan transformasi bisnis yang tak hanya sekedar sistem kelistrikan, tetapi juga mengelola aset yang ada untuk bisnis di luar kelistrikan atau beyond kWh. Transformasi ini terwujud dalam pembentukan Holding Subholding di tubuh PLN.
"Dengan transformasi ini membuat PLN lebih lincah dalam mengembangkan portofolio bisnis. Subholding dan anak usaha pun jauh lebih fleksibel dalam melakukan perluasan pasar dan kerja sama," tutup Darmawan.
Sekadar informasi, PLN menerima kunjungan dari Menteri Energi Tanzania untuk kerja sama pengembangan sistem kelistrikan di Afrika Timur.
(FAY)