"Sasaran yang diaudit terdiri dari calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, balita berisiko stunting yang telah dianalisis oleh masing-masing tim pakar. Hasilnya akan dipaparkan hari ini," imbuhnya.
Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana menyampaikan, stunting bukan hanya mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisik, tapi juga perkembangan lainnya.
"Upaya yang sudah kita lakukan dari 2019 yakni melalui Bandung Tanginas. Kita sudah turun ke semua kecamatan," papar Yunimar.
Sejak 2019 Pemkot Bandung bekerja sama dengan Baznas untuk menyediakan makanan siap santap bergizi di 15 kelurahan lokus stunting. Program ini terus bertambah hingga tahun 2021 sebanyak 151 kelurahan.
(SLF)