Sementara yang berasal dari pinjaman luar negeri, diakuinya, turun drastis sebesar 125,2% menjadi Rp5,7 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp22,7 triliun.
"Tren ini masih kita jaga supaya konsolidasi fiskal benar-benar terjaga. Sebab, pembiayaan utang paling terdampak dari situasi global, seperti tren suku bunga, inflasi, dan kurs sangat memengaruhi sisi pembiayaan ini," papar Sri Mulyani.
Beberapa langkah antisipatif pembiayaan utang yang diambil pemerintah, antara lain: