IDXChannel - Hilangnya konsumen Eropa dapat memangkas pendapatan ekspor Gazprom hingga 50 persen pada 2023. Penurunan tersebut juga akan mempengaruhi pendapatan pajak Rusia.
Ekspor yang dilakukan oleh Gazprom, salah satu pembayar pajak terbesar di Rusia, menyusut setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi di Ukraina. Invasi tersebut memicu serangkaian sanksi dari Barat.
Menurut perhitungan Reuters, pendapatan ekspor Gazprom mungkin turun menjadi USD3,4 miliar pada Januari 2023 dari USD6,3 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya akibat penurunan pasokan gas ke Eropa.
Jika tren ini berlanjut, pendapatan ekspor Gazprom sepanjang tahun bisa berkurang setengahnya dibandingkan tahun 2022 ketika volume ekspornya juga turun hampir setengahnya.
Pada 2022, volume ekspor Gazprom turun 46 persen, menurut data perusahaan. Perhitungan Reuters menemukan bahwa Gazprom masih dapat mencatat rekor pendapatan sebesar USD80 miliar karena harga yang lebih tinggi.