Situasi di 2023 mungkin lebih sulit karena harga gas internasional telah turun dan jumlah gas yang dipasok ke Eropa jauh lebih kecil dibandingkan tahun lalu.
Menurut proyeksi beberapa analis, ekspor Gazprom ke negara-negara selain negara bekas Uni Soviet dapat mencapai sekitar 50-65 miliar meter kubik (bcm), tidak termasuk pasokan ke China.
"Pasokan ke Turki (sekitar 30-32 bcm), China (15,5 bcm dan meningkat menjadi 25-30 bcm pada tahun 2023) dan CIS (bekas Uni Soviet) sekitar 25 bcm tidak akan dapat menggantikan pasar UE," Loko-Invest yang berbasis di Moskow mengatakan dalam sebuah ulasan.
Kementerian Perekonomian memperkirakan harga ekspor Gazprom untuk tahun 2023 sebesar USD700 per 1.000 meter kubik. Jika perhitungannya benar, pendapatan ekspor Gazprom bisa mencapai antara USD35 miliar dan USD46 miliar tahun ini.
Putin sempat mengatakan Rusia telah berpaling dari Barat dan akan mengembangkan pasar baru untuk minyak dan gasnya. Namun, hal tersebut membutuhkan waktu.