"Ini yang mau kita bereskan, makanya GovTech itu menjadi isu pemerintah, saya pikir pikir kita tidak bisa bergantung terhadap harga komoditas saja, efisiensi itu menjadi sangat penting, berbasis elektronik," tutur Luhur.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan penerimaan negara sepanjang semester I-2024 sebesar Rp1.320 triliun, angka ini terkontraksi 6,2 persen secara tahunan.
Sedangkan penerimaan pajak pada semester I-2024 sebesar Rp1.028 triliun atau turun sekitar 7 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara PNBP mencapai Rp288,4 triliun atau turun 4,5 persen (yoy).
Menkeu menjelaskan, penurunan pendapatan negara terutama disebabkan oleh turunnya harga komoditas, khususnya batubara dan CPO, yang mempengaruhi kondisi profitabilitas sektor korporasi sehingga berdampak pada penerimaan PPh Badan yang terkontraksi 35,5 persen (yoy).
"Sementara itu, penerimaan PPN DN (dalam negeri), turun 11 persen (yoy)," kata Sri Mulyani di DPR (8/7/2024)
(DES)