"Justru daerah terpencil yang membutuhkan pesawat kecil. Apa iya di wilayah Indonesia Timur yang hanya bisa dilayani pesawat kecil ini nanti bisa lebih murah dengan 3 maskapai yang mengoperasikan pesawat jet ini?," katanya.
Lebih lanjut, jika berkaitan dengan kekurangan pesawat. Alvin mengatakan bahwa merger bukan solusinya. Melainkan adanya penambahan modal.
Dia menyinggung bahwa saat ini penerbangan di Indonesia pun okupansi penumpang tidak sepenuhnya penuh. Sehingga merger ini juga tidak akan berpengaruh terhadap keterisian penumpang.
"Kalo mau menambah pesawat nggak perlu merger, cuma butuh modal," katanya.
Oleh karenanya, Alvin meminta pemerintah untuk meninjau ulang wacana merger 3 maskapai penerbangan tersebut.
"Sebaiknya ditinjau kembali rencana merger ini. Apakah sebetulnya apa masalah yang ingin diobati dengan merger ini. Kita harus tau dulu sakitnya apa baru memberikan obatnya, jangan berikan obat tapi sakitnya tidak jelas. Nantinya ini malah akan berdampak buruk terhadap 3 maskapai ini," katanya.
(SLF)