Untuk tahap awal, saat ini otiritas terkait sudah mendatangkan 19 kontainer yang berisi komoditas dasar ke Indonesia melalui Pelabuhan Pandegiling, Surabaya, Jawa Timur. Informasi ini diperoleh APDI dari sejumlah kementerian, termasuk PT Berdikari (Persero) selaku badan usaha yang ditugaskan pemerintah untuk melaksanakan impor daging sapi.
"Salah satu impor yang dilakukan pemerintah, saat ini kelangkaan atau kekurangan ketersediaan pangan, salah satunya kita melakukan impor daging, tapi yabg diamanhkan pemerintah kepada PT Berdikari kurang lebi 20.000 ton untuk satu tahun ini," katanya.
Langkah impor akan terus dilakukan pemerintah hingga memenuhi standar kebutuhan yang ditetapkan. Dalam kajian pihaknya, Asnawi mencatat, tingkat konsumsi daging sapi saat Ramadhan dan Idul Fitri sangat tinggi. Untuk tiga provinsi seperi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, tingkat konsumsi daging sapi mencapai 60 persen dari tingkat konsumsi nasional.
Meski begitu, langkah impor masih mendapat penolakan dari pihak lain. Dari data yang dihimpun MNC Portal Indonesia, stok daging sapi hingga Mei 2021 untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya masih defisit sebanyak 9.424 ton.
Padahal, April-Mei kebutuhan konsumsi daging sapi pasti meningkat terkait Ramadan dan Lebaran. Untuk menutupi kekurangan daging sapi tersebut, pemerintah telah menugaskan PT Berdikari selaku perusahaan pelat merah untuk melaksanakan impor sekitar 20.000 ton daging sapi dari Brasil yang dilaksanakan secara bertahap selama April hingga Desember 2021. (RAMA)