Menurut Redma kenaikan upah minimum ini memang menjadi salah satu instrumen untuk menjaga daya beli buruh itu sendiri. Namun disatu sisi kondisi industri terutama tekstil dan pakaian jadi saat ini menurutnya belum mengalami pemulihan.
Salah satu yang masih menjadi tantangan bagi pelaku industri tekstil dan pakaian jadi adalah maraknya importasi pakaian yang saat ini masih sulit dibendung pemerintah.
Sehingga para pelaku industri saat ini masih susah mendapatkan pasar di dalam negeri karena ada barang impor, dan sulit melakukan ekspor karena permintaan pasar melemah.
Redma mengaku kondisi pelemahan industri di sektor tekstil dan pakaian jadi ini juga sudah banyak dipahami oleh para pekerja. Bahkan menurutnya beberapa pekerja sebetulnya hanya butuh dipekerjakan, ketimbang harus mendapatkan upah yang naik, kemudian industrinya tidak bertahan lama.
"Kami memahami kalau keniakannya UMP ini untuk meningkatkan daya beli, tapi disatu sisi juga kemampuan kami untuk membayar teman teman Karyawan sudah sangat paham, kalau tidak naik pun jaminan bekerja tidak ada jaminan," kata Redma.