sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penjelasan Sri Mulyani soal Target Defisit APBN 2026 Maksimal 2,53 Persen dari PDB

Economics editor Anggie Ariesta
20/05/2025 14:16 WIB
Menkeu Sri Mulyani menanggapi proyeksi defisit APBN 2026 yang ditargetkan di kisaran 2,48-2,53 persen dari PDB.
Penjelasan Sri Mulyani soal Target Defisit APBN 2026 Maksimal 2,53 Persen dari PDB. (Foto iNews Media Group)
Penjelasan Sri Mulyani soal Target Defisit APBN 2026 Maksimal 2,53 Persen dari PDB. (Foto iNews Media Group)

Sri Mulyani menegaskan, pemerintah akan tetap selektif dalam penggunaan APBN. Sebab, ini merupakan instrumen yang terbatas. 

"Jadi ada batasnya, tapi juga harus ditujukan kepada bidang-bidang yang merupakan prioritas dan perlu untuk mendapatkan afirmasi, gitu ya. Makanya bisanya nanti akan tetap dilihat dari sisi kinerja ekonomi makronya," kata dia.

Pemerintah berupaya menjaga APBN tetap sehat dan kredibel dengan merancang kebijakan fiskal yang ekspansif, terarah, dan terukur. Hal ini terlihat dari beberapa target makro fiskal yang ditetapkan sebagai berikut:
- Pendapatan Negara: Diproyeksikan mencapai 11,71 persen hingga 12,22 persen dari PDB.
- Belanja Negara: Diproyeksikan sebesar 14,19 persen hingga 14,75 persen dari PDB, dengan penekanan pada belanja yang efisien dan produktif.
- Pembiayaan: Akan dilakukan secara inovatif, pruden, dan berkelanjutan dengan defisit: Ditargetkan pada rentang 2,48 persen hingga 2,53 persen dari PDB, menunjukkan upaya pemerintah untuk menjaga kesehatan fiskal.

Target defisit ini sejalan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 2026 yang diproyeksikan antara 5,2-5,8 persen.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement