Program perdana akan diuji coba di Banyuwangi, Jawa Timur pada pekan ketiga September mendatang. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir dalam peluncuran program tersebut.
Luhut menjelaskan, digitalisasi bansos akan berdampak signifikan terhadap penyaluran bansos. Menurutnya, integrasi data yang dilakukan Kementerian Sosial dan BPS telah berjalan dan mendukung penyaluran bantuan lebih akurat.
Dengan digitalisasi, kata dia, akurasi, efektivitas, dan efisiensi penyaluran bansos akan semakin presisi hingga mampu menghemat anggaran ratusan triliun rupiah.
“Kita akan menghemat Rp500 triliun lebih, misalnya itu bansos, cash transfer dan subsidi, dan juga nanti mungkin ada stimulus. Semua itu betul-betul targeted,” katanya.
Luhut mengatakan, bansos dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional hingga 0,3-0,4 persen. Angka tersebut merupakan jumlah besar, dengan catatan dilaksanakan tepat sasaran, transparan, dan akuntabel.