Lebih lanjut Prof Zubairi menjelaskan mengapa gejala Long Covid seperti cepat merasa capek, sering lupa, sulit konsentrasi dan sebagainya bisa menetap lebih dari satu bulan. Hal ini dipicu bukan karena virus coronya langsung, tapi bisa jadi karena dua teori, yakni reaksi autoimun dan aktivasi virus lain oleh virus SARS-CoV-2.
“Ternyata penyebab keluhan-keluhan itu bukan virusnya langsung, ada beberapa teori, misalnya timbul reaksi autoimun. Virus ini memacu kekebalan tubuh untuk salah bekerja. Teori lain, SARS-CoV-2 mengaktivasi virus lain. Seperti Epstein–Barr (EBV), aktivasi Epstein–Barr (EBV) ini menyebabkan gejala-gejala pada penyintas dan mungkin sekali SARS-CoV-2 juga membuat reaksi inflamasi yang kemudian berlanjut,” jelasnya.
(IND)