"Ini akan menjadi perebutan energi luar biasa di Pasifik yang harus diantisipasi," katanya.
Di sisi lain, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebagai solusi jangka panjang juga menghadapi tantangan. Komaidi menilai, satu-satunya EBT yang dapat dijadikan base load dalam sistem kelistrikan adalah panas bumi.
Namun, pengembangan panas bumi terkendala lokasi yang umumnya berada di daerah terpencil dan pegunungan, sementara jaringan transmisi masih terbatas.
"Masalah-masalah inilah yang membuat panas bumi sulit berkembang, meskipun pengembangannya sudah dimulai sejak 1980-an," kata Komaidi.
Komaidi menekankan perlunya langkah antisipatif, termasuk kebijakan energi yang berkelanjutan dan investasi infrastruktur, agar Indonesia dan negara-negara di kawasan Pasifik tidak mengalami krisis pasokan di tengah lonjakan kebutuhan energi pada 2045.
(Dhera Arizona)