Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, sejak tiga tahun silam pemasaran pupuk organik Turrima sudah menembus pasar ekspor, khususnya ke negara Afrika dan Kuwait.
Sementara untuk pasar dalam negeri, sebesar 40 persen hasil produksi diserap pasar korporasi (business to business/B2B), dan sisanya masuk ke pasar ritel.
Untuk pasar Afrika, Mulyono menjelaskan, saat ini mereka baru mampu memenuhi permintaan sekitar empat hingga lima kontainer dalam satu tahun.
Padahal permintaan dari benua hitam itu terus meningkat dari waktu ke waktu karena dinilai berhasil memperbaiki dan menyuburkan lahan pertanian di sana.
Tak kurang Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Afrika Tengah Gabriel Mbairobe sampai melayangkan surat penghargaan khusus karena prestasi tersebut.
Seperti tertuang dalam suratnya, Mbairobe menyatakan, pupuk organik Turrima diakui berhasil meningkatkan hasil pertanian baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Selain itu, produk ini juga terbukti mengurangi pencemaran lingkungan serta meningkatkan kualitas tanah.