IDXChannel - Ajang balapan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 yang digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 3-5 Oktober lalu menjadi pembuktian bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang baik dalam penyelenggaraan event internasional.
Pada perhelatan tahunan yang memasuki tahun keempat ini, terlihat perkembangan yang cukup signifikan dari sisi penyediaan fasilitas, serta keterlibatan masyarakat termasuk para pelaku usaha lokal yang terlibat.
Ini menunjukkan bahwa efek pengganda atau multiflier effect dari hajatan olahraga bergensi berskala global ini terasa ke masyarakat.
Kehadiran warung-warung makan dan maraknya para penjual souvenir di area luar sirkuit menandakan geliat ekonomi yang sangat terasa. Bahkan, para pengelola warung makan rela tutup lebih malam selama rangkaian acara sepanjang pekan lalu.
"Kami buka sampai malam karena ramai pembeli. Padahal biasanya hanya sampai jam 17.00. penjualan juga naik hampir 100 persen," kata Hernawati, pemilik warung makan Amfana.
Tidak hanya sektor kuliner, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga kebagian berkah MotoGP. Salah seorang pelaku UMKM, Ni Made Pipin Fitria Agustini, pemilik brand Mutiara Gitbay, mengakui dalam beberapa hari penyelenggaraan hasil penjualannya selama dua hari sudah tembus angka dua digit.
"Kalau Minggu (5/10/2025) belum dihitung. Tapi hasil penjualan di sini di luar ekspekasi saya, ramai dari kemarin,” kata Fitria saat ditemui di area festival Sirkuit Mandalika.
Fitria yang merupakan mitra UMKM binaan PT Pertamina (Persero) merasa ini merupakan momen yang tepat untuk memperkenalkan perhiasan mutiara hasil karyanya kepada publik secara lebih luas. Meski begitu, dia menyebut, keikutsertaan dalam bazaar UMKM bukan hanya kali ini. Bersama Pertamina dia pernah mengikuti beberapa pameran di luar negeri.
"Kami dalam beberapa tahun ini dibina oleh Pertamina dan diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan mulai dari marketing hingga pelatihan berkomunikasi dan digital," ujar dia.