Bangkitkan Ekonomi Daerah
Balapan MotoGP seri ke-18 di Sirkuit Mandalika akhir pekan lalu, selain menjadi pembuktian kapasitas Indonesia sebagai tuan rumah, juga menunjukkan komitmen pemerintah bahwa event olahraga bisa menjadi pengungkit ekonomi daerah.
Hal ini setidaknya bisa terlihat dari keterlibatan jumlah tenaga kerja yang terlibat di ajang tersebut. Pengelola sirkuit Mandalika, InJourney menyebutkan, ada lebih dari 2.000 pekerja yang diserap pada ajang Pertamina Indonesia Grand Prix 2025.
"Sekitar 2.000 tenaga kerja terserap di area Sirkuit Mandalika. Itu termasuk di dalam maupun di luar area Sirkuit. Di luar sirkuit aktivitas ekonomi juga tumbuh. Banyak pelaku UMKM yang terlibat sehingga ajang ini dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat sekitar," kata CEO InJourney Maya Watono kepada IDXChannel di area VIP Premier Sirkuit Mandalika akhir pekan lalu.
Ajang MotoGP Mandalika juga menjadi kesempatan baik bagi anak-anak muda di Pulau Lombok dan sekitarnya. Adam, 21, warga Mataram, NTB, mengaku senang bisa bekerja sebagai petugas di area Museum Sirkuit Mandalika.
"Saya senang bisa terlibat di perhelatan berskala internasional ini, jadi punya pengalaman bekerja dan mendapatkan penghasilan tambahan," ujar pria lulusan salah satu kampus di Mataram itu.
Adam yang sehari-harinya bekerja sebagai freelancer pun rela menempuh perjalanan sekitar 30 km dari rumahnya di Mataram ke Mandalika.
Dia berharap, event serupa bisa terus hadir di Mandalika sehingga bisa membuka kapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
"Semoga ada terus event seperti ini,” ujarnya.
Di area kerjanya di Museum, Adam menjadi petugas di museum yang didesain moduler. Museum itu terbagi dua bagian.
Sisi utara menampilkan adat istiadat NTB dan karya seni hasil kreativitas seniman lokal. Sementara di bagian barat, menampilkan pernak-pernik dan perjalanan Pertamina di ajang olahraga otomotif termasuk balapan MotoGP Mandalika dari tahun ke tahun.
(NIA DEVIYANA)