Erick menerangkan, kenaikan harga minyak dunia turut berpengaruh pada harga jual BBM non subsidi yang dijual Pertamina. Karena, formulasi penentuannya adalah mengikuti harga pasar.
Erick menyebut, harga minyak dunia sempat menyentuh level USD87 per barel, dan berangsur turun hingga USD79 per barel. Sehingga penyesuaian harga perlu dilakukan untuk produk BBM non subsidi.
"Ini BBM harga pasar loh sebenarnya, jadi bukan BBM yang dibantu pemerintah (dengan) subsidi. Itu pun pemerintah melalui Pertamina membantu sampai Rp10 triliun, dari Januari sampai Agustus, baru ada kenaikan," terangnya.
Melihat penurunan harga minyak dunia, Erick mengaku, menggelar rapat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati guna merumuskan harga jual terbaru BBM non subsidi.
"Nah sekarang harga minyak dunia turun ke USD79 (per barel), karena itu kemarin, sebelum tahun baru, kami rapat tiga menteri. Ada bu Menkeu, pak Menteri ESDM, saya, Bu Nicke diundang waktu itu, untuk memproyeksikan bagaimana harga BBM yang pasar, yang bukan dibantu pemerintah," jelasnya.
(FAY)