Paralel dengan upaya penghematan, Pertamina juga menjalankan program lindung nilai (hedging) untuk manajemen risiko pasar. Selain itu, perseroan juga melakukan sentralisasi pengadaan, prioritas belanja modal dan manajemen aset dan liabilitas untuk menurunkan biaya atau beban bunga (cost of fund).
“Kami berupaya mengoptimalkan seluruh biaya serta mengelola aspek finansial perusahaan, agar dapat menekan biaya termasuk memprioritaskan proyek-proyek yang memiliki hasil cepat,” kata dia.
Selain memperketat finansial, BUMN energi ini juga menerapkan strategi operasional untuk menaikan pendapatan yang sebagian besar dijalankan enam subholding. Di bisnis hulu, Pertamina terus meningkatkan produksi dan lifting migas untuk memanfaatkan momentum naiknya harga minyak.
(SLF)