"Dan Presiden minta angka kesembuhan minta dinaikkan di Jabar ini angka kesembuhan 89, di nasional 91. Ini masih ada sedikit di bawah nasional. Kalau angka kesembuhan tidak tinggi berarti ada yang salah pada obat-obatan. Jadi kepala daerah tidak boleh makro tapi detil sehingga mempelajari angka-angka kesembuhan tadi," jelas Bima.
Selain itu, lanjut Bima, kepala daerah turut diminta fokus terhadap vaksinasi salah satunya lansia. Lalu, dalam rapat tersebut Kementerian Kesehatan telah diminta fokus vaksinasi di wilayah Jabodetabek.
"Presiden juga menyampaikan fokus pada vaksinasi. Lansia tetap difokuskan meskipun saya laporkan kepada bapak Presiden lansia ini agak mentok, agak sulit tapi Presiden tetap minta vaksinasi lansia difokuskan. Kemudian Presiden juga memerintahkan kepada Menkes untuk fokus vaksin di Jabodetabek daerah yang interaksinya kuat dengan Jakarta agar diprioritaskan (vaksinasi)," ungkap Bima.
Pesan terakhir yakni terkait ekonomi. Dimana, kata Bima, Presiden Jokowi menargetkan kuartal kedua agar ekonomi tumbuh 7 persen. Kuncinya, adalah pada penekanan terhadap kasus Covid-19.
"Presiden menargetkan kuartal kedua itu ekonomi tumbuh 7 persen padahal kuartal pertama mines 0,74. Di Jabar hanya 2 yang ekonominya positif. Presiden optimis kuartal kedua bisa positif apalagi kalau bisa 7 persen. Karena itu kuncinya covid ditekan, maka ekonomi akan positif penting sekali menurut Presiden dan meminta mempercepat belanja daerah jangan ditahan-tahan agar ekonomi berputar akan ada peredaran uang," pungkasnya.
(IND)