"Sehingga ini menjadi driver penting mengapa pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tercatat 5,17%, lebih tinggi dari konsensus di kisaran 5%," kata Josua.
Secara keseluruhan, Josua Pardede melihat data pertumbuhan ekonomi di kuartal II tahun ini jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ada beberapa komponen dari sisi pengeluaran yang terjadi perlambatan termasuk konsumsi juga investasi.
Namun demikian, ekspor secara keseluruhan mengalami kontraksi sebesar 2,75% (yoy), khususnya ekspor barang sejalan dengan pelemahan ekonomi global, di tengah ekspor jasa yang tumbuh kuat didukung kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.
Untuk proyeksi, Josua melihat khususnya di semester II tahun ini, dari segi konsumsi harapannya masih tetap solid menjelang Pemilu, karena calon legislatif dan juga Capres-Cawapres akan menggairahkan konsumsi masyarakat.
"Yang kedua kita melihat dari investasi khususnya investasi asing, cenderung masih wait and see seperti yang kita lihat trennya di Pemilu sebelumnya dan selain itu kita lihat dari sisi net ekspor juga masih akan lanjut melambat sejalan dengan normalisasi harga komoditas dan ekonomi global," jelasnya.