Sementara itu, pengetatan kebijakan moneter diperkirakan melandai karena berkurangnya tekanan inflasi global dan domestik.
Pada sektor investasi, pertumbuhan investasi diperkirakan tidak terganggu oleh krisis global, sehingga tingkat investasi diperkirakan akan kembali menjadi penyumbang kedua terbesar pertumbuhan ekonomi 2023.
“investasi diprediksi tahun depan akan kembali menjadi penyumbang kedua terbesar pertumbuhan ekonomi 2023, mungkin ada yang bertanya, kenapa kembali? Ya karena memang sebelum pandemi kita tau investasi itu penyumbang kedua terbesar PDB kita, nah tapi ketika ada pandemi, kemudian kita sempat juga resesi di 2020, investasi ini turun tapi dari net ekspor meingkat, sehingga penyumbang kedua terbesar setelah konsumsi rumah tangga adalah net ekspor,” papar Faisal.
Selain itu, sektor perdagangan diprediksi mengalami penurunan surplus, karena pelemahan permintaan sebagian negara tujuan ekspor utama harga komoditas. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro