IDXChannel - Kinerja perekonomian Indonesia diproyeksi masih baik pada tahun depan. Hal tersebut menjadi antitesis ketika ekonomi dunia justru diprediksi bakal masuk jurang resesi.
Faktor pendukungnya, tidak lain karena pasar domestik dan ekspor energi yang kuat.
Direktur Eksekutif Core Indonesia, Mohammad Faisal, mengatakan ekonomi nasional berpotensi mengalami pertumbuhan di angka 4,5-5,0% pada 2023. Angka tersebut, meski sedikit menurun tapi masih tergolong baik.
"Artinya kalau kita bandingkan dengan tahun ini, di kisaran 5% sampai 5,1%, memang ada sedikit perlambatan, tapi pelambatannya tidak terlalu jauh," ujarnya dalam webinar yang dikutip Sabtu (26/11/2022).
Selain itu, tingkat konsumsi rumah tangga juga diperkirakan tetap stabil dan bahkan lebih tinggi dibandingkan tingkat konsumsi sebelum pandemi Covid. Walaupun pertumbuhannya melambat marginal karena ketidakstabilan global.
Faisal juga memperkirakan tingkat inflasi nasional pada 2023 menurun dan tidak menganggu tingkat konsumsi secara agregat.
"Tingkat inflasi kita prediksikan sudah lebih rendah di tahun depan dibandingkan tahun ini. Tahun ini kita prediksikan 5-6%, sementara di tahun depan 2-3%," jelasnya.
Walaupun inflasi tidak menganggu daya beli masyarkat secara umum, namun inflasi akan berdampak terhadap daya beli masyarakat yang memiliki penghasilan rendah dan menghambat mobilitas jarak jauh.
“Inflasi yang tinggi ini masih menekan daya beli masyarakat berpendapatan rendah dan kalo kita melihat dampaknya terhadap mobilitas jarak jauh, nah inflasi yang lebih tinggi ini kan mempengaruhi harga transportasi, sehingga kalau kita lihat pemulihan mobilitas jarak jauh juga masih relatif lebih lambat dibandingkan mobilitas jarak pendek,” jelasnya.