IDXChannel - Perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat (AS) mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 721.677 karyawan pada 2023, melonjak 98% dibandingkan 2022.
Menurut sebuah laporan dari perusahaan penempatan tenaga kerja profesional Challenger, angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2020.
Beberapa perusahaan terkenal yang mengumumkan PHK massal pada 2023 antara lain Meta dan Amazon. Pemimpin Meta Marck Zuckerber menyebut 2023 sebagai tahun efisiensi.
Raksasa-raksasa teknologi berekspansi selama pandemi. Namun, mereka kemudian memangkas jumlah pekerja setelah wabah mereda dan aktivitas sehari-hari kembali normal.
"PHK sudah menurun dan perekrutan mulai stabil pada akhir 2023. Meskipun demikian, biaya tenaga kerja tetap tinggi," kata Andy Challenger, wakil presiden senior di Challenger, dalam laporan tersebut, dilansir dari Yahoo Finance pada Jumat (5/1/2024),
"Pengusaha masih sangat berhati-hati dan masih dalam mode pemangkasan biaya, sehingga gelombang PHK masih akan terus berlanjut hingga kuartal pertama tahun ini, meskipun dengan laju yang lebih lambat," lanjutnya.
Tahun lalu, korban PHK sebagain besar berasal dari sektor teknologi, mencapai 168.032 orang atau peningkatan 73% dibandingkan tahun lalu,
"Sektor teknologi akan terus terdampak oleh munculnya AI, merger dan akuisisi, serta penataan ulang sumber daya dan talenta," tambah Challenger dalam laporannya.
Di tempat kedua adalah industri ritel dengan 78.840 PHK, meningkat 274% dari tahun sebelumnya. Perusahaan-perusahaan perawatan kesehatan dan keuangan masing-masing berada di tempat ketiga dan keempat.