“Kartu Tani sampai sekarang khususnya untuk Kabupaten Subang baru 70-80 persen, kemarin kita rencana pemakaian dimulai dari Januari 2023. Kami mohonkan (agar pemerintah segera terbitkan) secepatnya,” ujar Mintarsih.
Senada, Admin Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Wedung Demak, Jawa Tengah, Subandono juga mengutarakan keluhan yang sama perihal penerbitan Kartu Tani Digital.
Ia mengaku, penerbitan jenis Kartu Tani Digital ini mempersulit para petani yang sebelumnya sudah memiliki Kartu Tani fisik. Pasalnya, semenjak pembaharuan Kartu Tani digital diberlakukan, para petani tidak bisa menggunakan kartu fisiknya di perbankan.
“Kasus yang terjadi terutama di Demak kota itu Kartu Tani itu terbit kartu baru lagi (yang digital), padahal kartu yang sebelumnya sudah dapat kartu tani dan oke-oke saja, bahkan Januari masih bisa dipakai untuk transaksi,” kata Subandon.
“Tapi terbit Kartu Tani baru sehingga bulan Februari ini kosong tidak ada kuotanya, kami cek Kartu Taninya terbit baru. Mohon untuk hal-hal yang seperti ini bisa dikoordinasikan,” sambungnya.