Komaidi menjelaskan, mengaktifkan kembali lapangan migas yang mature membutuhkan biaya cukup besar sehingga aspek keekonomian menjadi faktor utama dalam pengambilan keputusan. Hal ini berkaitan dengan model bisnis dan skema kerja sama dengan mitra, yang sering kali memiliki sudut pandang berbeda.
“Apakah investasi ini cukup layak untuk mendapatkan margin? Tidak ada bisnis yang dibiarkan merugi, termasuk yang dijalankan oleh BUMN atau Pertamina. Itulah tantangan utama yang dihadapi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini,” tegasnya.
(Yanto Kusdiantono)