sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PHK Makin Marak, Ekonom: Pemerintah Perlu Persiapkan Lapangan Kerja Baru

Economics editor Rizky Fauzan
19/11/2022 12:10 WIB
Pemerintah perlu mempersiapkan lapangan kerja baru, untuk korban PHK startup agar bisa diserap ke anak cucu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
PHK Makin Marak, Ekonom: Pemerintah Perlu Persiapkan Lapangan Kerja Baru. (Foto: MNC Media)
PHK Makin Marak, Ekonom: Pemerintah Perlu Persiapkan Lapangan Kerja Baru. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan perusahaan digital disebabkan oleh tekanan makro ekonomi yang cukup berat pascapandemi, mulai dari kenaikan inflasi, tren penyesuaian suku bunga, pelemahan daya beli, risiko geopolitik dan model bisnis yang berubah signifikan.

“Pascapandemi awalnya diharapkan akan terjadi kenaikan jumlah user dan profitabilitas layanan yang kontinu. Sebaliknya, harapan mulai pupus ketika konsumen terutama di Indonesia dan negara Asia Tenggara berhadapan dengan naiknya inflasi pangan dan energi sekaligus, sehingga mengurangi pembelian barang dan jasa melalui layanan platform digital,” kata Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi MNC Portal, Sabtu (19/11/2022).

Bhima mengatakan hampir sebagian besar startup yang lakukan PHK massal disebut sebagai pandemic darling atau perusahaan yang meraup kenaikan Gross Merchandise Value selama puncak pandemi 2020-2021.

“Karena valuasinya tinggi, maka mereka dipersepsikan mudah cari pendanaan baru. Faktanya agresifitas ekspansi perusahaan digital ternyata saat ini tidak sebanding dengan pencarian dana baru dari investor. Banyak investor terutama asing menjauhi perusahaan dengan valuasi tinggi tapi secara profitabilitas rendah, atau model bisnisnya tidak sustain (berkelanjutan),” ungkap Bhima.

Karena itu, kata Bhima, pemerintah harus mulai mengatur model bisnis e-commerce dan ride-hailing yang lakukan promo dan diskon secara besar-besaran untuk pertahankan market share, dampaknya persaingan usaha sektor digital menjadi kurang sehat.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement