Lebih Lanjut Tesar menjelaskan, kasus ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi dua tahun terakhir hal ini juga sudah terjadi di dunia, hampir 20.000 lebih pekerja secara global terkena PHK masal, termasuk di Amerika, India dan beberapa negara lainnya.
Selain itu ia juga menyampaikan kalau jumlah startup terdampak di dunia yang melakukan PHK bahkan mencapai ribuan perusahaan.
"Jadi fenomena ini sebenarnya sudah umum terjadi bukan hanya di Indonesia saja," tuturnya.
Tesar menambahkan meskipun begitu, secara umum setelah pandemi COVID-19 sebenarnya startup digital cenderung meningkat secara pesat. Ia beranggapan kalau masyarakat dipaksa untuk bertransformasi ke digital.
"Contoh dari jumlah pengguna kita sekarang hampir 200 juta yang sebelum pandemi masih di bawah 150 juta. Beberapa lifestyle beralih ke digital, termasuk kesehatan, kuliner, video streaming dan lain-lain," ucapnya. (TYO)