Dalam situasi krisis seperti ini, tidak ada pilihan lain kecuali bekerja sama. Paradigma kolaborasi harus kita kedepankan.
Izinkan saya berbagi tiga hal, pertama COP27 di Mesir perlu menjadi kop implementasi. Satu tahun pasca Glasgow belum ada kemajuan Global signifikan. Untuk itu COP27 harus dimanfaatkan tidak hanya untuk memajukan ambisi namun juga implementasi. Termasuk pemenuhan dukungan dari negara maju kepada negara berkembang.
Kedua kita semua harus menjadi bagian dari solusi. Semua negara harus berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing dengan semangat burden sharing bukan burden shifting. Negara yang lebih maju yang lebih mampu harus membantu dan memberdayakan negara lainnya.
Ketiga, Indonesia terus berupaya untuk lead by example. Dua bulan lalu kami telah sampaikan Enhanced Nationally Determined Contribution yang memuat peningkatan target penurunan emisi Indonesia menjadi 31,89% dengan kemampuan sendiri dan 43,20% untuk dukungan internasional.
Peningkatan ini selaras dengan perkembangan signifikan kebijakan kami, antara lain perluasan konservasi dan restorasi dalam, penerapan pajak karbon, mencapai FOLU Net Sink 2030, pengembangan ekosistem kendaraan listrik serta inisiasi program biodiesel B40.