Dia menuturkan, PLN berhasil meningkatkan penjualan listriknya di masa pasca pandemi melalui berbagai extraordinary effort terutama di 2022. Misalnya, penjualan listrik tumbuh sebesar 6,3% dibandingkan ekspektasi tahun sebelumnya hanya 4,6%.
"Nah itu sekitar 274 TWh lebih tinggi 16,1 TWh atau setara Rp22,2 triliun dibanding penjualan listrik di tahun 2021. Ini bahkan lebih tinggi 10,7 TWh atau setara Rp15,4 triliun dibanding target RKAP di 2022 yaitu 263 TWh. Nah ini tentu saja kami apresiasi jajaran direksi melakukan inovatif marketing," paparnya.
Darmawan menambahkan, sejumlah langkah telah dilakukan untuk meningkatkan penjualan listrik. Di antaranya ialah melalui captive acquisition di mana PLN mendorong industri yang memiliki pembangkit sendiri untuk memakai listrik PLN. Kemudian, ada juga program diskon tambah daya.
"Kami juga melakukan program diskon tambah daya yang artinya kami fasilitasi agar tambah daya bisa jauh lebih murah dan mudah," sambungnya.
Lebih lanjut, Darmawan mengungkapkan, pihaknya juga membangun electrifying lifestyle, electrifying agriculture hingga electrifying marine.
"Termasuk kapal-kapal yang bersandar tadinyaa menggunakan diesel saat ini sudan menggunakan lsitrik PLN kemudian kami juga bekerja sama dengan pengembangan KEK, kawasan industri dan smelter," pungkasnya.
(YNA)