IDXChannel - PT PLN Nusantara Power (PLN NP) menggandeng perusahaan asal China, yaitu Shandong Electric Power Engineering Consulting Institute Corp., LTd. (SDEPCI) untuk kerja sama dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah mengatakan, pihaknya terbuka dalam diskusi dan kerja sama dengan berbagai instansi untuk mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun-tahun mendatang, salah satunya melalui pengembangan PLTB di Indonesia.
"Melalui kerja sama strategis ini kami telah berhasil memetakan potensi pemanfaatan angin menjadi PLTB yang mencapai 1.000 megawatt (MW) yang tersebar di 5 lokasi. Besar harapan kami untuk dapat memaksimalkan potensi angin lainnya di lokasi yang berbeda" kata Ruly dalam keterangan resminya, Jumat (6/9/2024).
Ruly mengatakan, PLN NP akan berkolaborasi dan bersinergi dengan SDEPCI dalam melakukan studi, menjajaki peluang, serta pengembangan dalam tahap awal pengembangan proyek PLTB.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN NP, Muhammad Reza, yang menandatangani MoU dengan SDEPCI mengatakan bahwa kerja sama ini akan berlaku selama dua tahun dan akan membawa dampak positif bagi PLN NP.
"Sinergi internasional ini menjadi jembatan PLN NP dalam mendapatkan pengetahuan, keterampilan, skills, dan pengalaman dari perusahaan luar negeri yang telah berpengalaman dalam pengembangan PLTB," kata Reza.
PLN Nusantara Power melalui anak perusahaannya, PLN Nusantara Renewables (PLN NR) juga menggandeng Total Energies, Adaro Power, tengah menyiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tanah Laut.
Berlokasi di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, PLTB Tanah Laut akan menjadi proyek pembangkit listrik bertenaga angin pertama yang ada di portofolio PLN Group di Pulau Kalimantan.
PLTB ini berkapasitas 70 Megawatt (MW) yang terdiri atas 11 turbin yang masing-masing berkapasitas 6,6 MW.