Khusus untuk di Sulmapana (Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara), HOP bisa mencapai 31,8 hari.
"Tak hanya batu bara, PLN EPI juga memastikan pasokan gas dan BBM untuk pembangkit terpenuhi sesuai jadwal pengiriman energi primer," tutur Iwan.
PLN EPI terus melakukan koordinasi dengan Subholding PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power agar operasional pembangkit terkait dengan energi primer di seluruh Indonesia tidak mengalami kendala selama pelantikan Presiden 2024.
Iwan berharap, segala upaya yang dilakukan PLN EPI mampu memberikan multiplier effect tidak hanya bagi Perusahaan melainkan juga untuk keberlangsungan masyarakat.
Dengan terjaminnya pasokan energi primer, operasional pembangkit akan lebih aman dan mampu mengalirkan listrik yang andal untuk masyarakat.
(Fiki Ariyanti)