Salah satu fasilitasnya di Sambera, Kalimantan Timur, dijadikan role model bagi penjualan LNG ritel di Indonesia.
"Perlu diingat juga bahwa PLTG Sambera ini merupakan proyek BOT (Build Operate Transfer) dengan skema lima tahun, dan akan selesai pada tanggal 31 Oktober 2023. Jadi, berhentinya PLTG Sambera pasti akan mempengaruhi skema BOT tersebut," tutur Aditya.
Sementara, menyikapi mandeknya operasional PLTG Sambera tersebut, Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah, mengatakan bahwa keberadaan PLTG Sambera sangat penting bagi aktivitas dan mobilitas warga Kalimantan Timur, khususnya bagi Ibu Kota Negara (IKN).
"Jadi (keberadaan PLTG Sambera) menentukan bagaimana pertumbuhan IKN kedepan. Selain sebagai Ibu Kota Negara, IKN juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Jadi keberadaan PLTG Sambera menjadi kunci keberhasilan," ujar Trubus, dalam kesempatan terpisah.
Karenanya, Trubus menyesalkan berhenti beroperasinya PLTG yang notabene juga merupakan salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo di bidang energi biru (blue energy) tersebut.