"Investasi tercatat banyak masuk ke sektor jasa dan sektor berbasis komoditas. Contohnya investasi langsung PMA mulai tahun lalu sudah terindikasi berkorelasi dengan boom harga komoditas. Kemudian pra pandemi banyak investasi padat modal disektor teknologi," terang Bhima
Dia menuturkan, memang tidak bisa disalahkan investasi masuk ke teknologi atau perusahaan startup, namun menurutnya harus di imbangi dengan investasi di sektor manufaktur.
"Cara untuk mendorong kualitas investasi adalah porsi dari industri pengolahan terhadap investasi baru dan existing harus dilipat gandakan. Industri kan bukan cuma butuh obral insentif pajak, tapi juga butuh kemudahan izin, perlindungan terhadap impor barang jadi, akses ke bahan baku, hingga penurunan biaya logistik dan pemberantasan pungli," tutup Bhima. (RRD)