sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Polusi Udara, Momentum Akselerasi Penyediaan Transportasi Ramah Lingkungan

Economics editor Taufan Sukma/IDX Channel
18/09/2023 10:39 WIB
mobil dan motor listrik saat ini statusnya baru menambah pilihan konsumen, belum benar-benar mendisrupsi kendaraan berbasis ICE. 
Polusi Udara, Momentum Akselerasi Penyediaan Transportasi Ramah Lingkungan (foto: MNC Media)
Polusi Udara, Momentum Akselerasi Penyediaan Transportasi Ramah Lingkungan (foto: MNC Media)

 
IDXChannel — Kondisi polusi udara yang semakin memburuk dinilai harusnya dapat menjadi momentum akselerasi penyediaan transportasi ramah lingkungan.
 
Upaya akselerasi tersebut dinilai lebih tepat dibanding strategi mengurangi mobilitas masyarakat melalui work from home (WFH), yang justru kontraproduktif terhadap pertumbuhan ekonomi regiona.

Jika dipaksakan, langkah membatasi mobilitas lewat WFh diperkirakan dapat menekan potensi pertumbuhan ekonomi hingga 0,73 persen.
 
"Jadi jangan seakan-akan menyalahkan mobilitas manusia terkait polusi udara. Ini justru momentum bagus untuk membuat mobilitas masyarakat semakin ramah lingkungan," ujar Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus, kepada media, Jumat (15/9/2023).

Di samping perlunya mendorong peningkatan angkutan transportasi umum dan transportasi perorangan, menurut Heri, memburuknya polusi udara juga sekaligus menjadi pesan bahwa penjualan mobil dan sepeda motor berteknologi mesin bakar konvensional (ICE) sudah terlalu pesat. 
 
"Perlu ada disrupsi dari teknologi-teknologi yang lebih ramah lingkungan, misalnya hybrid, plug-in hybrid (PHEV), juga mobil listrik berbasis baterai (BEV)," tutur Heri.

Heri menjelaskan, mobil dan motor listrik saat ini statusnya baru menambah pilihan konsumen, belum benar-benar mendisrupsi kendaraan berbasis ICE. 
"Polusi udara bisa jadi kesempatan bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan di sektor EV untuk mempercepat penetrasi pasar," ungkap Heri.

Hal itu senada dengan riset sejumlah kalangan yang melansir bahwa penyebab buruknya kualitas udara Jakarta adalah sektor transportasi dengan persentase lebih dari 42 persen polutan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement