Kesiapan itu perlu dilaksanakan secara berkolaborasi dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mendukung penuh kolaborasi tersebut, salah satunya melalui MoU ini dan kerjasama ke depannya dengan semua stakeholder industri pariwisata," ujar Afdhal.
"Sebagai bagian dari pengembangan ekonomi syariah Indonesia, KNEKS akan terus mengakselerasi kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah yang dapat memberikan pelayanan terbaik kepada muslim visitors seluruh dunia," tutur Afdhal.
Sebelumnya, perusahaan layanan akreditasi dan pemeringkatan di industri wisata halal, CresentRating, mengumumkan kesepakatan kerjasamanya dengan Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) tentang percepatan laju pemulihan industri pariwisata nasional.
Salah satunya dengan mengkapitalisasi pasar travel ramah muslim, untuk mendorong peningkatan laju pertumbuhan kunjungan wisatawan muslim ke Indonesia.
Berdasarkan Mastercard-Crescentrating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022, kedatangan wisatawan Muslim global mencatatkan rekor tertinggi di 2019, yaitu mencapai 160 juta. Setelah melewati disrupsi di tahun 2020 dan 2021, kedatangan wisatawan Muslim internasional diprediksi akan mencapai 140 juta di tahun 2023 akan kembali ke level pra-pandemi sebanyak 160 juta kedatangan di tahun 2024.