IDXChannel - Pemerintah menyiapkan langkah bertahap untuk memperkecil defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menuju anggaran seimbang (balance budget).
Pernyataan ini menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan defisit bisa mencapai nol persen dalam periode pemerintahannya hingga 2029.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, fokus utama saat ini adalah RAPBN 2026, namun arah menuju defisit nol persen akan tetap diperhitungkan secara bertahap.
“Untuk balance budget 2-3 tahun, kita lihat di 2026 dulu ya, belum mulai 2026. Tapi saya melihat sinyal dari Presiden, jadi nanti kita juga akan siapkan sesuai tadi yang diharapkan,” ujarnya dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Jumat (15/8).
Menurut Sri Mulyani, penyusunan kebijakan defisit dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan kebutuhan belanja negara dan kemampuan penerimaan.
“Kita melihat setahap demi setahap, 2025 juga masih empat bulan lagi, kita harus kawal, 2026 kita siapkan, dan kemudian direction yang dimintakan tadi oleh Presiden untuk suatu saat Indonesia balance budget,” ucapnya.
Defisit APBN 2026 sendiri ditetapkan tetap terkendali dalam kerangka disiplin fiskal. Pemerintah meyakini rasio defisit APBN 2026 dapat mencapai 2,48 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Estimasi ini lebih rendah dibanding proyeksi 2025 sebesar 2,78 persen.
Pemerintah menyiapkan berbagai strategi penerimaan negara, termasuk memperkuat basis pajak, meningkatkan kepatuhan, serta optimalisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Langkah ini dipadukan dengan upaya efisiensi belanja serta penguatan program prioritas nasional agar APBN tetap terjaga keberlanjutannya.
“Saya rasa itu adalah sesuatu yang nanti harus kita terus hitung, dan nanti pasti dilaporkan kepada Presiden,” ujar Sri Mulyani.
Hingga saat ini, rasio defisit APBN masih dijaga di bawah tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sesuai amanat undang-undang.
Dalam pidato Nota Keuangan, Jumat (15/8), Presiden Prabowo menyinggung soal potensi APBN defisit nol persen.
"Adalah harapan saya, cita-cita saya, apakah dalam 2027, atau 2028, saya ingin berdiri di podium ini untuk menyampaikan bahwa kita punya APBN yang tidak ada defisitnya sama sekali," kata Prabowo. (Wahyu Dwi Anggoro)