IDXChannel - PT PLN (Persero) menyebut, target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok 8 persen pada pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memerlukan investasi yang cukup besar.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, perekonomian Indonesia pada 2023 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai sekitar Rp20 ribu triliun dengan angka pertumbuhan ekonomi 5,05 persen pada tahun yang sama.
"Selama ini kita tumbuh 5 persen, kalau mau ke 8 persen berarti harus menambah 3 persen," kata Darmawan dalam acara Peluncuran (Launching) ELECTRICITY Connect 2024, Rabu (17/7/).
Menurutnya, jika 1 persen dari Rp20 ribu triliun sebesar Rp200 triliun, maka untuk menambah menjadi 3 persen dibutuhkan pertumbuhan PDB Rp600 triliun lagi. Pertumbuhan ini hanya dapat dicapai dengan investasi baru yang masuk ke Indonesia.
Darmawan menambahkan, total penjualan produk PLN sepanjang 2023 sekitar Rp500 triliun. Sama saja, untuk mengejar pertumbuhan PDB sekitar Rp600 triliun itu, setara membangun PLN baru di Indonesia.
"Jadi kalau kalau mau naikkan 3 persen PDB, tambahannya sekitar Rp600 triliun. Jualan produk PLN itu sudah sekitar Rp500 triliun, PLN only tahun 2023," katanya.
Sehingga menurut Darmawan, untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen per tahun harus mendatangkan investasi yang lebih besar masuk ke Indonesia. Sebab dengan adanya investasi baru untuk menghasilkan produk atau jasa baru yang akan dikonsumsi masyarakat.
"Jadi kalau mau sampai ke 8 persen harus ada investasi baru, penambahan produksi produk dan service," ujarnya.
(FAY)