sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Prabowo Yakin Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8 Persen, Bakal Tercapai?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
05/03/2024 15:58 WIB
Calon presiden (capres) nomor urut 02 sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 7 persen hingga 8 persen.
Prabowo Yakin Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8 Persen, Bakal Tercapai? (Foto: Freepik)
Prabowo Yakin Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8 Persen, Bakal Tercapai? (Foto: Freepik)

Tantangan RI: Pelemahan Ekonomi China

Salah satu hambatan ekonomi Indonesia untuk bertumbuh pesat pada beberapa tahun terakhir adalah gejolak perekonomian global yang semakin tak pasti.

Salah satunya adalah kondisi ekonomi China yang tumbuh melambat di tengah krisis properti, dan pemulihan pasca Covid-19 yang tak sesuai harapan. Ini karena China merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, sehingga gejolak ekonomi di negeri panda akan berdampak bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

Ekonomi China hanya tumbuh 5,2 persen di tahun 2023. Sementara ekonomi Indonesia di tahun yang sama tumbuh sebesar 5,05 persen, lebih rendah dibanding capaian tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,31 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Tahun ini, China menetapkan target pertumbuhan sekitar 5 persen dan mengumumkan penerbitan obligasi khusus ultra-panjang untuk proyek-proyek besar.

Perdana Menteri Li Qiang, yang menyampaikan laporan tersebut, juga berjanji bahwa China akan menghapus pembatasan investasi asing di bidang manufaktur.

China menetapkan rasio defisit terhadap PDB sebesar 3 persen pada tahun ini, turun dari ketetapan sebelumnya sebesar 3,8 persen pada akhir tahun lalu.

Kondisi ini menjadi sinyal bagi Indonesia karena China merupakan salah satu partner perdagangan utama dan terbesar RI.

Nilai ekspor Indonesia Januari 2024 mencapai USD20,52 miliar atau turun 8,34 persen dibanding ekspor Desember 2023. Dibanding Januari 2023 nilai ekspor turun sebesar 8,06 persen.

China merupakan negara tujuan ekspor nonmigas RI terbesar pada Januari 2024 dengan nilai mencapai USD4,57 miliar.

Di tengah kondisi ekonomi China yang bahkan tidak mau menetapkan target terlalu tinggi untuk pertumbuhan ekonominya, target tinggi RI untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen 3 hingga 4 tahun ke depan masih perlu dikaji ulang.

“15 tahun terakhir memang ada korelasi positif antara ekonomi Indonesia dan China. Jadi kalau China melambat memang agak sulit untuk kita tumbuh lebih tinggi kalau tidak ada sumber pertumbuhan baru,” imbuh David. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement