Stan Indonesia menempati area seluas 12 m2 di hall 26 untuk area khusus ekshibitor internasional wilayah Asia. Letak stan Indonesia cukup strategis karena berdekatan dengan pintu masuk utama sehingga mempermudah para pengunjung dan buyer pameran untuk menemukan stan Indonesia.
Eka menjelaskan, CV Humitrap Indonesia dan PT Evogaia Karya Indonesia berhasil mendapatkan buyers dari Polandia, Austria, Jerman, Jepang, Swiss, Belanda, Spanyol, London, Ukraina, dan negara-negara Eropa lainnya.
“Kedua perusahaan juga memperoleh lebih dari 30 kontak dagang potensial yang dapat ditindaklanjuti lebih lanjut. Selanjutnya, ITPC Hamburg akan terus berkoordinasi dengan para peserta untuk memantau realisasi pada potensi transaksi yang terjadi selama pameran,” imbuh Eka.
Berdasarkan hasil intelijen pemasaran (market intelligence) yang dilakukan ITPC Hamburg, Indonesia memiliki saingan utama untuk produk buah-buahan eksotis, yaitu Thailand dan Vietnam. Selain itu, stan negara Afrika, Ghana, Peru, dan Tanzania juga memamerkan sayuran yang sering dijumpai di Indonesia seperti pare, okra, cabai, umbi-umbian, bawang merah, dan kunyit.
“Untuk mengeskpor produk buah-buahan segar, tantangan yang dihadapi Indonesia adalah logistik dan biaya pengiriman. Namun, kami tetap yakin Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas produk-produk asli Indonesia ke pasar Internasional,” pungkas Eka.
(YNA)