"Indonesia bisa saja membuat, kalau ditanya. Itulah tadi, disebut bahwa harus ada keberpihakan. Minimal 50 persen bahan baku alat pertanian berasal dari dalam negeri, itu sudah lebih baik," ungkapnya.
Tak hanya pertanian, sektor tekstil disebut Eko juga mengalami dilema yang sama. Fakta menunjukkan bahwa Indonesia mencatatkan kinerja ekspor tekstil untuk produk seragam tentara. "Berarti kan bisa disimpulkan bahwa produk kita berkualitas dan secara volume juga memadai. Tapi tetap saja pasar kita lebih senang produk impor. Ini memang mengherankan dan perlu segera menjadi perhatian," tegas Eko. (TSA)