Bahan mentah tersebut diimpor dari negara-negara di Amerika Latin, seperti Chile (87,4 persen) dan Argentina (11 persen).
Selain itu, China juga masih sangat bergantung pada cip dari Eropa dan Amerika Serikat. Hingga 2021, swasembada cip semikonduktor mobil China masih kurang dari 5 persen kebutuhan, menurut Asosiasi Industri Mobil China (CAAM).
Sebagai fondasi mobil pintar, cip tetap menjadi prioritas utama rantai pasokan, kata Ketua Umum EV100 China Chen Qingtai seperti dikutip oleh Global Times.
Ia menyebutkan pada 2030, cip akan memakan lebih dari 20 persen total biaya material mobil kelas atas, atau meningkat lima kali lipat dibandingkan pada 2019.
Pada tahun itu pula, kata dia, biaya perangkat lunak mobil pintar akan mencapai 60 persen dari biaya produksi, dibandingkan dengan saat ini yang baru mencapai 15 persen.
(DKH)