"Lewat program EA ini, sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan seperti tambak milik masyarakat yang beralih menggunakan listrik dalam kegiatannya bisa semakin efisien dan produktif. Selain itu, PLN tak hanya menghadirkan listrik tetapi juga membantu konversi alat dari BBM ke listrik," ujar Darmawan, dalam keterangan resminya, Selasa (25/7/2023).
Menurut Darmawan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu wilayah dengan sektor pertanian yang mulai massif beralih ke listrik.
Hal ini tercermin dari pertumbuhan penjualan yang mencapai 46,28 persen dengan total konsumsi listrik mencapai 7,7 gigawatt hour (GWh) naik dibandingkan semester satu tahun 2022 sebesar 5,27 GWh.
Suksesnya program EA ini juga dirasakan oleh para petani di Jawa Timur. Banyaknya petani yang mulai mengimplementasikan modern farming membuat petani lain juga terinspirasi untuk meningkatkan produktivitasnya dengan program EA. Hal ini tercermin dengan realisasi konsumsi listrik pada program EA mencapai 704,7 GWh.
Melalui program EA ini mampu mendorong pertumbuhan penjualan listrik PLN pada semester satu tahun ini. Tercatat, realisasi penjualan listrik kumulatif sebesar 137,12 TWh.