Selain itu, jalan ruas tersebut juga dirancang dengan lajur 2x2 dan kecepatan rencana 100 km/jam.
Menurutnya, penggunaan metode DCM di proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II menjadi yang pertama kali diimplementasikan dalam pembangunan jalan tol.
“Biasanya metode ini digunakan kontraktor dalam membangun jenis pekerjaan gedung dan bangunan,” ujarnya.
Selain metode DCM, konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II HKI juga mengimplementasikan building information modelling (BIM) yang didukung dengan penggunaan light detection and ranging (LiDAR) untuk menghasilkan pemetaan topografi dan pembuatan model 3D dari lingkungan yang akan dibangun.