sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Proyek LRT Jakarta Fase 1B Bakal Tuntas Lebih Cepat Berkat Inovasi Digital Waskita (WSKT)

Economics editor Anggie Ariesta
07/11/2025 15:50 WIB
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menerapkan solusi digital berbasis Building Information Modelling (BIM) serta teknologi Bentley Systems.
Proyek LRT Jakarta Fase 1B Bakal Tuntas Lebih Cepat Berkat Inovasi Digital Waskita (WSKT). (Foto Istimewa)
Proyek LRT Jakarta Fase 1B Bakal Tuntas Lebih Cepat Berkat Inovasi Digital Waskita (WSKT). (Foto Istimewa)

IDXChannel - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menerapkan solusi digital berbasis Building Information Modelling (BIM) serta teknologi Bentley Systems untuk mempercepat pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B Velodrome–Manggarai.

Perseroan juga memanfaatkan drone fotogrametri dan simulasi 4D untuk memantau proyek secara real time.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, perseroan menggunakan platform digital terintegrasi yang menggabungkan data spasial, model BIM, dan jadwal pekerjaan dalam satu sistem. Pendekatan ini memudahkan seluruh tim proyek, baik teknis maupun nonteknis, dalam mengakses informasi serta mempercepat pengambilan keputusan.

“Berkat metode tersebut, Waskita berhasil mengidentifikasi dan menyelesaikan lebih dari 1.200 potensi kendala sebelum proses konstruksi berlangsung. Tidak hanya meningkatkan keselamatan kerja, implementasi simulasi 4D juga mendorong perseroan menuju metode konstruksi yang lebih efisien dan presisi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (7/11/2025).

Dari sisi finansial, kata dia, inovasi digital tersebut memberikan dampak signifikan. Waskita mampu menghemat hingga USD14,82 juta, serta menekan konsumsi material lebih dari USD7,3 juta.

“Dari sisi operasional juga terjadi peningkatan 80 persen pada efisiensi data serta pengurangan waktu permodelan sampai 40 persen. Kemudian bisa menurunkan inspeksi fisik sebesar 20 persen,” ujar Ermy.

Selain efisiensi, penerapan inovasi digital dalam proyek ini juga mendukung target Net Zero Emission (NZE) pemerintah. Teknologi tersebut berkontribusi terhadap keberlanjutan dengan potensi pengurangan emisi karbon antara 4.000 hingga 5.500 ton per tahun, sejalan dengan upaya membangun kota yang lebih cerdas dan ramah lingkungan.

“Waskita Karya mendukung usaha pemerintah dalam menurunkan jejak karbon kota melalui penciptaan moda transportasi ini,” ujarnya.

Ermy menegaskan, pembangunan transportasi massal di wilayah perkotaan memiliki tantangan tersendiri, sehingga memerlukan solusi inovatif di lapangan.

“Dengan kondisi yang cukup menantang, Waskita tetap berkomitmen mengerjakan LRT Jakarta Fase 1B secara tepat waktu dan memperhatikan mutu. Terbukti progres saat ini mencapai 77,96 persen, lebih cepat dari target yang sebesar 76,49 persen, ditargetkan rampung pada Agustus 2026,” katanya.

Ermy menambahkan, penyelesaian proyek milik PT Jakarta Propertindo ini telah dinantikan masyarakat karena akan memperkuat integrasi transportasi di Stasiun Manggarai sekaligus membantu mengurai kemacetan di Jakarta.

Berkat inovasi digital tersebut, Waskita Karya mampu menggapai pencapaian penting dengan menjadi salah satu finalis dalam ajang Bentley’s Going Digital Awards Year in Infrastructure (YII) 2025 yang digelar di Amsterdam, Belanda. Ajang internasional tersebut diikuti oleh 250 nominasi dari 47 negara.

Dalam kompetisi tersebut, inovasi digital Waskita Karya dalam pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B Velodrome–Manggarai dinilai mampu meningkatkan efisiensi, keselamatan, serta keberlanjutan proses konstruksi.

Pada kesempatan itu pula, Waskita Karya menampilkan penerapan teknologi untuk mempermudah pengerjaan proyek di kawasan perkotaan yang padat. Proyek LRT Jakarta Fase 1B sendiri memiliki panjang 6,4 kilometer (km) dari total jaringan 46,8 km.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement