Dari sisi finansial, kata dia, inovasi digital tersebut memberikan dampak signifikan. Waskita mampu menghemat hingga USD14,82 juta, serta menekan konsumsi material lebih dari USD7,3 juta.
“Dari sisi operasional juga terjadi peningkatan 80 persen pada efisiensi data serta pengurangan waktu permodelan sampai 40 persen. Kemudian bisa menurunkan inspeksi fisik sebesar 20 persen,” ujar Ermy.
Selain efisiensi, penerapan inovasi digital dalam proyek ini juga mendukung target Net Zero Emission (NZE) pemerintah. Teknologi tersebut berkontribusi terhadap keberlanjutan dengan potensi pengurangan emisi karbon antara 4.000 hingga 5.500 ton per tahun, sejalan dengan upaya membangun kota yang lebih cerdas dan ramah lingkungan.
“Waskita Karya mendukung usaha pemerintah dalam menurunkan jejak karbon kota melalui penciptaan moda transportasi ini,” ujarnya.