Ditambahkan Jatmiko, disamping sertifikasi ISCC, PTPN V juga telah menerapkan Indonesian Sustainble Palm Oil/ISPO dan Roundtable Sustainable Palm Oil/RSPO.
"Seluruh pabrik kita sudah 100 persen memperoleh Indonesian Sustainable Palm Oil. Untuk RSPO, 70 persen. Insyaa Allah tahun depan RSPO dan ISCC 100 persen," ujarnya.
Namun begitu, bagi Jatmiko sertifikasi hanyalah wujud pengakuan atas semangat dekarbosinasi yang diterapkan di lingkungan perusahaan. “Sertifikasi artinya kita diakui. Dan pengakuan itu muncul tidak hanya atas Biogas yang dibangun. Lebih luas lagi, mulai dari budidaya, peremajaan perkebunan, produksi, dan manajemen limbah, menjadi satu siklus kita untuk dapat menjalankan perkebunan yang lestari,” tegasnya.
Ia mencontohkan, sejak pembersihan lahan hingga penanaman, PTPN V mengutamakan Zero Burning. Alhasil, perusahaan plat merah itu menjadi perusahaan perkebunan yang berhasil mempertahankan arealnya bebas dari Karhutla sejak berdiri pada 1996 silam. Kemudian pada proses produksi, perusahaan juga mengusung upaya-upaya pengurangan penggunaan pupuk anorganik berkat program precision farming.
"Perusahaan mereduksi penggunaan bahan kimia, menjaga keanekaragaman hayati, melakukan pemantauan sumber emisi, membangun pilot microalgae di kolam-kolam limbah, menerapkan fleet management untuk angkutan CPO serta konsisten memonitor dan mencegah potensi dan bahaya Karhutla," urainya.